Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping melakukan pendidikan dan penelitian. Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, Tim Dosen Universitas Negeri Padang menyelenggarakan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) yang diprakarsai oleh Dr. Friyatmi, M.Pd, Dr. Susi Evanita, M.S dan Eliya Pebriyeni, S.Pd, M.Sn berkolaborasi dengan kelompok Kerajinan Anak Nagari Ceta Bacorak Kumanis sebagai mitra pengabdian. Kelompok ini adalah pengrajin Ceta Bacorak di Nagari Kumanis yang merupakan salah satu produk khas dan unggulan dari Kabupaten Sijunjung. Ceta Bacorak Kumanis memiliki keunikan dibanding produk batik lainnya di Nusantara. Ceta Bacorak, suatu nama yang berkearifan lokal dengan motif budaya lokal yang unik dimana motif yang dibuat menggandung unsur kearifan lokal daerah Kumanis.
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi kelompok ini dalam menghasilkan Ceta Bacorak, diantaranya masalah produksi, skill SDM, bahan baku dan peralatan, serta pemasaran yang masih terbatas. Permasalahan inilah yang menjadi fokus perhatian Tim PPPUD Universitas Negeri Padang untuk melakukan pendampingan secara terstruktur kepada mitra yang direncanakan dilaksanakan dalam waktu 3 tahun agar UMKM Ceta Bacorak Kumanis bisa semakin berkembang dan memiliki produk dan pemasaran yang luas sehingga bisa mewujudkan Ceta Bacorak Kumanis sebagai produk ungggulan daerah yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Kegiatan ini turut didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung dengan mensinkronisasikan berbagai program Pemda untuk penguatan produk unggulan daerah Sijunjung sebagaimana hasil FGD yang dilaksanakan bersama Sekda, Dinas terkait, dan OPD pada tanggal 1 Juni 2022.
Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan oleh Tim PPPUD UNP pada tahun pertama di 2022 ini berbentuk upgrading skills SDM mitra, peningkatan kualitas produk dengan cara mengembangkan inovasi motif dan inovasi produk Ceta Bacorak menjadi berbagai jenis produk seperti produk houseware, seperti sarung kursi, taplak meja, hiasan dinding.
Kegiatan pendampingan ini mendapat respon yang positif dan partisipasi aktif dari mitra sehingga mampu meningkatkan sklill mitra dalam membuat ceta bacorak dan menghasilkan inovasi motif dan produk ceta bacorak. Inovasi motif ceta bacorak diangkat dari cerita rakyat daerah Kumanis yang berbasis kearifan lokal. Melalui kegiatan ini diharapkan kedepannya dapat memunculkan berbagai inovasi, sehingga Ceta Bacorak Kumanis dapat dikenal oleh masyarakat luas dan meningkatkan produk unggulan daerah.