Lintasjakarta.com – Perbandingan konsumsi energi kendaraan listrik dan konvensional masih menjadi perdebatan bagi sebagian kalangan, baik bagi mereka yang berasal dari pihak influencer, pemilik bisnis, hingga masyarakat umum.
Hal itu juga diungkapkan oleh sebagian pihak kalau keberadaan kendaraan listrik masih sangat tabu di Indonesia dan masih sangat panjang sekali bisa sukses, mengingat banyak sektor yang perlu dibenahi oleh pemerintah setempat hingga Nasional terkait eksistansi kendaraan ini. Namun, hal tersebut juga disadari oleh penikmat kendaraan konvensional.
Pada umumnya mereka masih menyukai mesin mesin diesel yang memiliki tenaga ekstra besar dan hentakan torsi kuat, sedangkan kendaraan listrik baik motor maupun mobil sama saja memiliki torsi instant yang bisa menggerakkan kendaraan mencapai akselerasi puncak dengan cepat, tentunya hal tersebut berbanding terbalik dengan konvensional.
Perbandingan Konsumsi Energi EV vs Konvensional
Dalam pembahasan ini, kami mengambil video review dari salah satu akun tiktok bandil47, ia melakukan simulasi pengecasan mobil listrik Hyundai Kona EV versi facelift dengan fasilitas fast charging di SPKLU PLN, dalam video nya ia membuktikan dengan waktu 14 menit, bisa mendapatkan energi sebesar 9.7 kWh, untuk lengkapnya bisa cek video di bawah ini.
Hebatnya, biaya pengecasan sebesar 9.7 kWh tersebut hanya dipatok dengan biaya 25rb saja dan itu sudah termasuk pajak dan lain sebagainya. Jika kita konversikan ke dalam hitungan kWh di charging station nya, bahwa harga per kWh hanya 2.6rb saja, hasil tersebut didapatkan dari hasil pembagian total biaya dan total daya yang masuk. Untuk mengetahui proses charging biasa, kalian bisa cek cara kerja on board charger pada pembahasan sebelumnya.
Dalam video simulasinya, konsumsi energi dari Hyundai Kona EV tipe facelift ini mampu menempuh jarak sejauh 8.5 km/kWh, tentunya hasil tersebut sangat mengejutkan, padahal sudah dipakai dengan kondisi pemakain normal dengan AC, dan beberapa multi media lain, dengan kondisi sekian mobil tersebut dapat menempuh jarak 82 KM kurang lebih.
Agar lebih adil, bandingkan dengan kendaraan konvensional dengan konsumsi energi nya mendekati sama 8.5 km/liter dan dengan bahan bakar pertalite, dimana harga per liter nya Rp. 7.650 daerah Jawa-Bali, maka membutuhkan sebanyak 9.6 liter untuk menempuh jarak sejauh 82 KM juga, dan biaya yang harus dikeluarkan sebesar 73rb.
Maka hasil yang didapatkan dari hasil perbandingan konsumsi energi kendaraan listrik dan konvensional untuk tipe unit mobil adalah mobil listrik membutuhkan biaya 25rb untuk menempuh 82 KM, sedangkan mobil bakar membutuhkan 73rb untuk menempuh 82 KM, secara matematis kalian bisa save 48rb untuk jarak tempuh yang sama.