Umumnya kesuksesan seseorang dilihat dari seberapa banyak kekayaan yang dimilikinya, termasuk seperti apa bisnis yang sedang digelutinya. Namun tidak banyak yang berfokus pada bagaimana proses seseorang itu mencapai posisinya saat ini. Itulah yang bisa dilihat dari perjalanan Satrio Dwi Ananda.
Baca juga: Prestasi Memukau Spesialis Bedah Tulang Belakang Indonesia di Panggung Internasional
Lulusan S1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang ini dulunya pun sempat mencoba beberapa pekerjaan yang dirasa lebih menjanjikan. Hingga akhirnya ia bisa berhasil di dunia bisnis seperti sekarang.
Pria yang akrab disapa Satrio ini menceritakan bagaimana dirinya memulai bisnis pertama kali. Dirinya yang memang suka dengan segala yang berbau kreativitas dan pertumbuhan, mencoba berbagai macam bisnis yang dirasa bisa mendatangkan banyak uang.
“Saya pribadi mencoba banyak hal mulai dari menjual media pembelajaran, undangan kartu nikah, kerajinan bambu dan lain-lain,” ujar Satrio.
Setelah menjalani semua bisnis itu, dirinya mulai berpikir apakah bisa bekerja secara fokus pada bidang yang ia kuasai? Kemudian pada 2016 ia mencoba menyediakan jasa desain rumah yang bisa dipesan secara online. Ia melakukan pemasaran melalui grup-grup di Facebook.
Dirinya pun mulai menyadari bahwa saat itu masyarakat masih sangat awam mengenai peran arsitek dalam membangun rumah. Apalagi melibatkan arsitek dalam pengerjaan sebuah hunian hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kelas atas.
“Maka dari itu saya pribadi terdorong untuk memasarkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melibatkan arsitek dengan menggunakan sosial media, sehingga bisa menyelesaikan problem hunian di Indonesia,” terangnya.
Lelaki kelahiran Tangerang 11 Februari 1993 itu kini telah memiliki beberapa perusahaan yang saling melengkapi bisnisnya, yaitu PT. Sibambo Karya Internasional (Sibambo Studio), PT. Sibambo Karya Konstruksi (Sicons), dan CV. Sibambo Internasional (Siriors).
Ketika ditanyai soal hobi, Satrio mengaku bahwa dirinya termasuk orang yang senang membaca buku. Ia bisa membaca puluhan judul buku dalam setahun.
“Hobi saya baca buku, aktivitas saya membaca minimal 24-30 buku satu tahun,” ucapnya.
Selain berusaha membantu masyarakat memiliki hunian terbaik sesuai keinginannya, sarjana S2 Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Yogyakarta itu juga bercita-cita dapat mencetak arsitek-arsitek handal yang mampu menjadi solusi dari problem hunian di Indonesia.
Aktif memberikan edukasi mengenai arsitektur, membuat Satrio dan beberapa perusahaannya memiliki pengikut yang cukup banyak di media sosial. Saat ini akun YouTube Sibambo Studio telah memiliki 311 ribu subscribers dan telah mendapat silver play button. Memiliki 174 ribu pengikut di Instagram, serta 363,5 ribu followers di TikTok.
Satrio sendiri memiliki pengikut yang cukup banyak di TikTok, yaitu mencapai 480 ribu followers. Dengan semua kerja keras yang telah dilakukannya, dirinya optimis dapat menjadi konsultan arsitek nomor satu di Indonesia.
“Saya ingin menjadi konsultan arsitek nomor 1 di Indonesia dan menjadi solusi atas problem hunian di Indonesia. Mencetak arsitek-arsitek yang handal dan meraih banyak penghargaan di bidang arsitektur,” pungkasnya.(*)