Mengenal Anisya Cahya, Super Mom Beri Edukasi Melalui Konten Media Sosial

Anisya Cahya
Anisya Cahya

Fungsi media sosial sebagai wadah menggali dan bertukar informasi memunculkan berbagai manfaat bagi semua orang, manfaat media sosial dirasakan semua kalangan masyarakat dari yang muda hingga tua, media sosial yang semakin popular melahirkan salah satu tokoh content creator bernama Anisya Cahya.

Kreativitas content creator diuji dalam menciptakan konten yang menarik dan bermanfaat bagi audiensnya. Kemunculan content creator ini tak hanya didominasi salah satu kalangan saja melainkan dari berbagai kalangan maupun usia.

Anisya Cahya, Wanita 35 tahun turut ambil sebagai content creator meramaikan media sosial, ia memulai kontennya ketika pandemic Covid-19 melanda Indonesia, tepatnya pada awal tahun 2020. Bidang Mom and Baby dipilih Anisya Cahya untuk memfokuskan isi kontennya.

Pada saat itu Anisya Cahya berprofesi sebagai konselor komunitas birth & parenting di Serang, akibat pandemic Covid-19, Anisya Cahya kesulitan memberikan edukasi secara luring atau tatap muka, keresahan yang dialami Anisya Cahya memunculkan ide cemerlangnya dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana memberikan edukasi.

Kegigihan Anisya Cahya dalam membuat konten edukasi secara konsisten, menjadikan akun instagramnya @anisyacahya memiliki lebih dari 561 ribu pengikut. Dia menyampaikan, “Jadi, supaya ilmu yang aku punya tetap bisa bermanfaat dan menjangkau luas para orang tua, aku pilih instagram sebagai sarana untuk sharing edukasi terkait mom & baby.”

Perjalanan Anisya Cahya di dunia perkontenan tak berjalan mulus begitu saja. Latar belakangnya yang merupakan seorang dosen dan ibu rumah tangga dengan anak menjadi alasannya mengalami kesulitan dalam membuat konten. Namun seiring berjalannya waktu, Anisya Cahya berhasil melalui dan mulai terbiasa dengan berbagai kegiatan yang dilakoninya.

“Yang tadinya ngerjain satu konten bisa seharian, tapi sekarang satu hari justru bisa ngerjain konten buat seminggu-sebulan. Sambal sharing konten tiap hari, sambil aku benahi masalah produktivitasnya, setiap ngerjainya pakai bantuan timer, jadi gak menggeser waktu lainnya saat menjadi ibu, istri dan pengajar,” ujar Anisya.

Jangan lewatkan ini :  Erik Ten Hag Mengatakan Para Pemain The Red Devils menempatkan Taktiknya di ‘‘Tempat Sampah’’

Anisya Cahya melakukan perluasan media dalam membagikan ilmunya serta sharing satu sama lain dengan memanfaatkan platform lainnya yaitu TikTok dan YouTube.

Berbagai konten edukasi seputar ibu dan anak seperti pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI), persalinan normal alami, menyusui yang membahagiakan, kehamilan yang nyaman, serta cara menggendong yang aman dan nyaman dengan berbagai jenis gendongan ergonomis rutin Anisya Cahya sampaikan melalui kontennya.

Dalam membuat kontennya, Anisya Cahya telah berafiliasi serta tersertifikasi oleh Provider Doula dan Edukasi Kesehatan AMANI Birth sebagai Childbirth Educator (pengajar kelas kehamilan normal alami) dan Birth Doula (pendamping persalinan) sejak tahun 2017. Sehingga, ilmunya dapat dipercaya dan tidak asal begitu saja.

Baca Juga : Cerita Raga Bhirhatihin Alfath dalam Membangun Bisnis, Hingga Sukses Saat Ini

Selain berafiliasi dan tersertifikasi oleh badan diatas, Anisya Cahya juga mendapat sertifikasi sebagai Konselor Menyusui dari Yayasan Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) dan tersertifikasi sebagai Konselor Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta Babywearing Consultant atau konsultan menggendong dari School of Babywearing United Kingdom.

Berbagai pengetahuan yang Anisya Cahya kuasai khususnya perihal orang tua, ia tuangkan dengan menulisnya di buku yang berhasil ia terbitkan pada November 2021 dengan judul “Panduan untuk ibu: Kehamilan, Menyusui, MPASI, dan menggendong”.

Dengan ilmu yang Anisya Cahya miliki, ia berharap orang tua diluar sana dapat terbantu melalui konten-konten yang ia buat. Anisya menyampaikan, “kita tidak bisa menjadi orang tua yang sempurna. Namun kita bisa menjadi orang tua yang terus memberikan usaha terbaiknya untuk anak-anak seiring pertumbuhan dan perkembangannya, tanpa paksaan dan tuntutan.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *